Dua gelas kopi sudah dihabiskan oleh Rain untuk menemani kesendiriannya. Sesekali Rain menoleh ke atas melihat ke arah ruang dosen yang selalu tertutup sambil menggelengkan kepalanya pelan untuk menghalau rasa bosannya. Rain kembali menyeruput minuman kopi yang ada di depannya. Lalu menoleh ke arah kiri dan kanan di sekitar Kantin yang mulai terasa sepi. Mulutnya kembali menguap lebar tanpa ditutup oleh telapak tangan. "Perempuan kalau nguap tuh ditutup mulutnya kayak gini," titah Dika yang tiba -tiba saja datang dan menutup mulut lebar Rain saat menguap dengan satu telapak tangannya yang besar. Rain menoleh ke belakang dan tersenyum pada Dika. "Pak Dika? Kenapa disini?" tanya Rain sedikit cemas. Rain takut kalau ada teman sekelasnya yang melihat adegan setengah bucin barusan. "Mau n