Friska mengantar Dika hingga ke Joglo. Mulai hari ini sampai satu tahun ke depan, Dika akan berada di Kota Gudeg ini untuk pertukaran dosen. "Gimana? Kamu suka, Dik? Maksud aku, cocok sama tempatnya?" tanya Friska lagi. Dika mengangguk pelan sambil mengedarkan pandangannya ke segala arah. Joglo ini malah lebih mirip dengan vila dari pada tempat tinggal. Lihat saja, kamar ini memang tidak besar tapi memliki kaca besar yang bisa melihat ke arah luar dan langsung berenang dari kamar pribadi. "Dik?" panggil Friska sambil berjalan menghampiri Dika yang sedang membuka korden untuk melihat pemandangan diluar. "Ya?" jawab Dika menoleh ke arah Friska. "Kamu suka?" tanya Friska sambil melipat tangannya di depan d**a lalu berdiri disamping Dika. "Suka apa nih? Kamu suka ambigu, Fris ..." tanya