56

1111 Kata

Dika begitu iba melihat wajah Rain yang begitu takut dengan kejadian ini. Walaupun sebenarnya, kejadian ini juga pernah teralami Afika beberapa tahun yang lalu. Saat itu, semua orang tidak tahu akan kelemahan Afika yang tidak bisa minum es krim. Bagi orang dewasa membelikan anak kecil es krim itu adalah tindakan wajar dan akan membuat si anak bahagia. Tapi, pada kenyataannya es krim itu adah penyebab bencana buruk bagi Afika. Dika mengusap pelan kepala Rain yang bersandar pada lengannya. Tak kuasa melihat raut wajah Rain yang begitu khawatir pada keadaan Afika. "Mas ..." cicit Rain begitu lirih. Tatapannya treus fokus pada pintu ruangan yang tak kunjung terbuka. "Ya, Rain," jawab Dika terus menggenggam tangan Rain dengan sangat erat. "Afika gak apa -apa kan?" tanya Rain lagi. "Kamu y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN