Keesokkan harinya ... Dika berjanji pada Rain akan menjemput Rain lagi di Kampus saat jam makan siang. Dika akan mengajak Rain menjenguk Afika. "Jangan lupa nanti siang, aku jemput didepan sini. Kamu tunggu ya, Rain," titah Dika yang sudah membelokkan arah mobilnya menuju halaman Kampus Rain. "Mas gak ada jam ngajar?" tanya Rain pelan. Dika menggelengkan kepalanya pelan. Wajah tampan itu selalu mengangumkan untuk dilihat. Apalagi kaca mata hitam itu sangat pas dengan bentuk mata dan wajah Dika. Benar -benar terlihat sangat sempurna sekali. "Gak ada sayang. Kenapa? Gak bisa nakal ya?" goda Dika pada istrinya. "Heh ... Enggak gitu juga kali. Ada juga bagus, kalau Mas itu gak ngajar. Rain bebas," ucap Rain begitu lantang membuat Diak menoleh ke arah isrtinya dan melepas kaca mata hitam