Tok ... Tok ... Tok ... Sungguh menyebalkan saat adrenalin sudah terpacu naik dan akhirnya mendapatkan halangan karena pada pengganggu disaat yang tidak tepat. Suara ketukan dipintu depan ruang dosen itu begitu keras. Terlihat bayangan dari kaca itu ada beberapa orang dnegan suara berbisik pelan yang akhirnya pergi. Rain menatap Dika yang baru menoleh ke arahnya lagi setelah menyuruh Rain untuk diam dan menatap arah bayangan itu yang mulai menghilang ke arah kanan. "Udah Pak ..." jawab Rain lirih. Dika menatap Rain sendu, "Pulang yuk? Saya sangat rindu." "Pak? Rain masih ada kumpulan sama kelompok KKN." "Pulang sebentar saja. Kamu gak kangen sama saya?" tanya Dika seolah menyudutkan. "Kangen sih. Rain malah kaget. Katanya Pak Dika masih sakit, kenapa udah ada disini," cicit Rain