Naira menggelengkan kepalanya dengan pelan, "Tidak sayang, aku memang banyak berhutang kepadamu. tetapi, harus aku akui, kau sudah merubah pemikiran ku, kau baik. Kau melindungi ku dan aku tahu itu, bahkan setelah aku menikmati semuanya, dan setelah aku tahu bahwa dibalik sikap sarkasmu tersimpan sebuah luka, disitulah aku baru merasakan jika aku merasa beruntung menerima perjodohan ini. walaupun awalnya aku merasa terjual oleh orang tua ku, namun rasanya Aku menikmati proses ini!" ungkap Naira, matanya mengisyaratkan sebuah kejujuran. "Naira, percayalah. Aku ingin sembuh dari luka ku!, aku ingin melupakan luka lama ini!, " Davis berucap lirih, sorot matanya sudah sangat kabur karena tertutupi oleh genangan air mata. Bahkan, kini Davis tak merasa gengsi saat menatap wajah Naira. Matany