Selesai mereka menyantap makan malam, Dave pun mengajak Andini untuk segera beristirahat di dalam kamar. Dave mendorong kursi roda yang ditumpangi istrinya, air matanya menetes tepat di ujung kepala Andini. Ceklek, Pintu kamar pun terbuka. Dengan sigapnya Dave melepaskan sandal yang melekat di kaki Andini, ia menggendong Andini dan merebahkan tubuh Andini di atas ranjang berukuran besar tersebut. Andini menatap wajah Dave, "Kau tak perlu lagi mengurusku nanti, aku sudah ikhlas jika Tuhan memang akan membawa ku saat ini. Aku sudah merasa tenang karena ada wanita yang sangat baik dan mencintai Davis, dia akan menjadi wanita tegar, kuat dan sangat mandiri! " Ucap Andini, ia tersenyum namun di dalam senyuman itu terselip mata yang sangat sendu. "Kau harus berusaha mencari istri yang baik