Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
🎤: Ed Sheeran Denganmu, aku tak lagi butuh alasan untuk kuat. Aku hanya butuh kesempatan untuk menjagamu. *** “Mas sudah lama?” tanya Nara di ujung panggilan. Padahal kami hanya terpisah selembar kaca. “Semenit aja lama kalau lagi kangen, Dek,” candaku. Ia mencebik, lalu menutup panggilanku. Aku berpura-pura kaget, dan ia terkekeh sejenak sebelum lanjut melangkah. Senyumku kian lebar saat ia mendekat. Meski aku menyimak momen kikuk antara istriku dan Tirta barusan, itu tak membuatku berprasangka buruk dengan mereka. Aku mungkin terlihat santai, namun bukan berarti aku tak mencari tau. Hubunganku dengan Buana-atau yang biasa staf sapa dengan Mr. B, cukup baik. Kami bukan hanya kolega, namun kawan di komunitas moge yang sama. Jadi, begitu aku menikahi Nara, orang pertama yang kutanyai

