Raja meraih kedua tangan sang kekasih. “Aku baru melihat foto kamu di Cuitters kemarin malam setelah aku membuat akun. Aku semakin percaya semua yang terjadi di dunia ini atas kehendak-Nya. Takdir seakan ingin memberitahuku bahwa gadis yang sempat membuatku terpesona belasan tahun lalu adalah gadis yang sama yang saat ini menjadi duniaku…” Elin menggigit bibir dengan resah. “M-Mas Raja terpesona? Berbohong ya?” bisik Elin bergetar. Elin tak percaya, karena di masa remajanya, tidak ada laki-laki yang ingin dekat dengannya dalam hal yang romantis. Kalaupun dekat, itu hanya sekadar dekat sebagai teman biasa. Jadi, Elin sangat sangsi jika Raja mengatakan hal itu. Genggaman tangan Raja mengerat. Pria ini menggeleng kencang. “Aku tidak berbohong. Pancaran mata dan senyum kamu kala itu membuat

