41. Pria Menggemaskan

1466 Kata

Tawa canggung terdengar di seberang sana. Elin membayangkan wajah Raja yang gugup. Mungkin juga pria itu sedang mengusap tengkuknya. >> “Jadi sudah sampai ya?” “Kenapa Mas Raja mengirimkan makanan-makanan itu?” >> “Saya merasa bersalah karena mengingkari janji yang telah kita buat.” Elin menggigit bibir. “Mas Raja tidak harus melakukannya. Tidak ada yang diingkari. Mas Raja juga sudah memberitahu saya sebelumnya, jadi itu namanya tidak ingkar. Kecuali, kalau Mas Raja tidak ada konfirmasi apa pun.” >> “Tetap saja… Ah sial!” Elin mengerjap. Ada apa dengan pria itu? >> “Seharusnya saya mengingat janji dengan klien, sehingga saya tidak sembarangan mengajak kamu makan bersama disaat jadwal saya ternyata penuh.” Hati Elin menghangat. Pria itu benar-benar orang yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN