Begitu mobil melaju keluar basement, Karina menoleh pada Sean dengan wajah penuh pertimbangan. “Kak… gimana kalau kita mampir dulu ke rumah sakit?” Sean melirik sebentar. “Siapa yang sakit?” tanyanya sambil menyalakan lampu sein, fokus pada jalan. “Mertua kamu, katanya kecelakaan dia,” jawab Karina hati-hati. Sean mengernyit. “Mama Dona apa Papa Wisnu?” Karina langsung manyun, bersedekap. “Kenapa sih masih pakai sebut mama papa segala? Kan kakak udah mau cerai in si Nana.” Sean terkekeh kecil, lalu mengulurkan tangan mencubit pipinya. “Astaga, dasar cemburuan. Maksud aku biar jelas siapa yang sakit, Pak Wisnu atau Bu Dona, gitu loh.” Karina langsung menepis, pura-pura kesal. “Kak! Perhatiin jalan, jangan aku. Kamu lagi nyetir, nanti malah kita yang kecelakaan beneran.” “Iya, iya, s

