Setelah selesai makan, Sean dan Karina bergandengan tangan turun dari rooftop kafe. Lampu-lampu taman mulai menyala, membuat bayangan mereka memanjang di lantai batu. Sampai di parkiran, Sean lebih dulu membuka pintu mobil. “Hati-hati, jangan kejedot ya,” ujarnya sambil menahan bagian atas pintu. Karina tersenyum lembut. “Terima kasih, Mas.” Sean membalas dengan kecupan singkat di bibirnya. “Cup.” Karina mematung sejenak, pipinya bersemu merah. Sean tertawa kecil, lalu menutup pintu pelan dan masuk ke sisi pengemudi. “Seat beltnya dulu, aku pasangin.” Ia mencondongkan tubuh, meraih sabuk pengaman, lalu mengaitkannya ke d**a Karina dengan gerakan lembut lalu mengecup bibir mungil Karina. " Cup. " “Udah, sekarang aman.” Karina menatapnya sambil tersenyum. “Kamu tuh terlalu perhatia

