Tidur Sekasur

1153 Kata

Bram menyelipkan beberapa helai rambut Annisa yang keluar dari sanggulan rambutnya. "Rapi kan lagi rambut kamu. Enggak perlu takut sama saya. Saya enggak akan ngapa-ngapain kamu kok." Bram pergi meninggalkan Annisa yang kakinya mendadak lemas. Namun, dia masih menahan badannya agar tetap berdiri hingga Bram menghilang dari pandangannya. "Aduh, gara-gara rambut ini sampe harus ketakutan kayak gitu," Annisa berjongkok sebentar karena kakinya lemas. Merutuki dirinya sendiri yang selalu merasa takut pada Bram. Perlahan dia berdiri, melangkahkan kaki menuju pesawat melanjutkan tugas selanjutnya. Tugas penerbangan terakhir hari ini untuk Annisa adalah menuju Makassar. Setelahnya dia bisa beristirahat untuk penerbangan esok hari. *** Malam hari setelah penerbangan terakhir, Annisa masuk ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN