Tangan Annisa terkepal erat, rahangnya mengeras saat dia tahu selama empat hari ke depan akan terjebak satu penerbangan dengan Bram. Sedangkan di sisi Aditya dia akan bertugas bersama Nita.
Biasanya jika ada jadwal terbang bersama Bram, Annisa akan mendapat posisi di kabin depan, sehingga dia juga bertugas untuk mengurus makan dan minum untuk sang captain. Kali ini Annisa berpikir untuk mencari cara agar tidak mendapat tugas di kabin bagian depan. Sebelum Bram membagi tugas, Annisa lebih dulu mengungkap alasannya.
"Capt, saya izin, tugas di kabin belakang aja. Lagi enggak enak badan, agak sakit kepala juga tapi saya tetap bisa bertugas kok."
"Ok, Annisa. Kamu boleh di kabin belakang, untuk hari ini yang di kabin depan Yuliana dan Wiwid, Annisa dan Fitri di kabin belakang ya. Kamu sudah
