"Mas, Aku kesel banget sama Mbak Nita. Omongannya itu loh, fitnah semua. Bawa-bawa Om Danu segala. Saking keselnya ya sampe enggak kontrol kelepasan nampar gitu." Annisa menutup muka, mengehela napas kasar. Baru kali ini dia berani menampar orang yang lebih tua. Namun, itu juga terjadi karena rasa kesal yang tak tertahankan pada Nita. "Aku juga sama kesel sama Nita, tapi enggak apa-apa. Kamu enggak salah kok. Yang salah ya Nita dengan mulutnya yang kurang ajar itu. Ngomong kok enggak dikontrol." Wajah Aditya berubah serius. "Marah enggak dia ya, Mas? Ntar pas kerja ketemu dia, habis aku dimarahin sama dia?" "Sudah, jangan dipikirin. Dia mau marah kenapa? Yang salah kan dia." "Ya karena kita tadi sudah nampar dia di depan umum gitu. Mana banyak banget yang liatin. Mbak Nita malu en