"Ada telepon dari Capt Adit nih. Aku terima dulu ya Mas." Annisa meninggalkan Irsyad yang merasa kecewa saat mendengar Anisa menyebut nama Aditya. Dia hanya bisa memandangi kepergian Annisa yang wajahnya langsung berubah ceria mendapat telepon dari Aditya. "Secinta itu kamu sama, Capt Adit. Apa aku masih boleh berharap sama kamu, Nisa?" gumam Irsyad. Annisa terus berjalan menuruni tangga. Rasa bahagia membuatnya tidak ingin turun ke lantai bawah dengan lift. Padahal kamar Irsyad berada di lantai lima. Dia terus berjalan tanpa memedulikan keadaan sekitar. Perasaannya didominasi rasa rindu pada Aditya. "Kangen banget nih sama kamu, kamu kangen enggak sama aku?" tanya Aditya di seberang panggilan telepon. "Kangen juga, Mas. Seharian enggak ketemu, cuma bisa kirim chat aja. Malem cuma d