Jelita berjalan keluar dari kamar dengan langkah pelan menuju area dapur. Saat sampai di sana ia melihat Bi Lastri salah satu pelayan di kediaman Bagas Mawardi tengah menyiapkan beberapa bahan untuk membuat sarapan. “Pagi Bi Lastri,” sapa Jelita sambil tersenyum ramah. Wanita paru baya yang mendengar suara Jelita itu langsung tersenyum lembut. “Loh Non Jelita kok udah bangun sih jam segini? Kan seharian kemarin kecapean,” ujar Bi Lastri mengingat saat ini baru pukul lima pagi. “Bi, bisa nggak panggil aku Jelita aja. Rasanya aneh kalau ada embel-embel Non di depan nama aku,” mohon Jelita yang merasa sangat tidak nyaman dengan panggilan wanita paru baya itu. Bi Lastri tersenyum tipis sambil memberikan anggukan pada Jelita. “Ya udah Nak, Bibi manggil Nak Jelita seperti biasa saja ya.”