Jarak rumah Siva dengan sekolah Naura sangat dekat. Meskipun begitu Gio tak memberi izin putrinya berangkat sekolah menggunakan motor. Lagipula pagi hari jalanan pasti macet dan Bapak tidak terbiasa mengendarai sepeda motor di jalan besar.
Gio mengirim mobil beserta supirnya untuk mengantar jemput Naura dan Bapak. Bukan mobil Apansa atau cenia yang sering dilihat Bapak di garasi rumah tetangganya melainkan mobil yang bisa parkir sendiri.
Mungkin Gio tidak tahu jika Bapak mabuk jika naik mobil ber-AC. Apalagi mobilnya wanginya keterlaluan hingga pintu baru dibuka Bapak langsung merasa mual.
“Untungnya di rumah ada banyak kantong kresek,” ujar Ibu setelah membalurkan minyak kayu putih pada tengkuk Bapak.
Naura tengkurap di atas karpet sambil menopang dagu sembari memperhatikan Bapak. Sep
