Bab 13. Mendadak Ingin Tahu

1166 Kata

Karena Nadine masih diam saja, akhirnya Keenan kembali berbicara, "Kamu tidak perlu mengasihaniku, karena aku sama sekali tidak membutuhkan itu." Nada suaranya datar namun tegas. Nadine tersentak, menatap Keenan dengan heran. Apa yang pria itu pikirkan? "Kenapa juga aku harus kasihan terhadap hidup orang lain, sementara hidupku sendiri jauh lebih menyedihkan?" ujarnya tanpa ragu, meskipun suara itu terdengar seperti memotong udara. Keenan tidak menjawab, hanya menatap istrinya dengan mata yang ingin tahu, seakan menunggu wanita itu melanjutkan. Napas Nadine terasa berat, tetapi entah kenapa, kata-kata itu terus mengalir. "Tuan Keenan juga tahu, aku punya ibu tiri yang kalau boleh dibilang, lebih kejam daripada Nyonya Denada. Ayah kandungku? Dia sama sekali nggak peduli dengan darah dagi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN