Keenan menatap Nadine dengan mata penuh kekhawatiran, lalu duduk di samping sambil memeriksa kondisi istrinya itu. "Kamu kenapa?" tanyanya lembut, membuat hati Nadine ikut berdebar. Nadine mencoba menjawab lirih, "Perih." Wajahnya meringis. Keenan mengangguk sambil menenangkan. "Mungkin karena kamu belum terbiasa. Nanti, kalau kita sudah sering melakukannya, kamu pasti tidak akan merasakan sakit lagi." Kalimat itu membuat mata Nadine melebar. "Terbiasa? Apa ini artinya akan terjadi lagi?" batinnya, perasaannya tiba-tiba campur aduk, antara khawatir dan penasaran. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, hingga Nadine tak tahan untuk bertanya, "Memangnya kamu tahu dari mana? Jangan-jangan ini bukan pertama kalinya buat kamu. Pasti ada wanita lain yang sudah kasih tahu kamu karena berpeng