“Papa dengar kalau Sophie mau dijodohkan.”
Xavier mengangkat kepalanya. Ia berada di restoran bersama dengan Simon usai rapat bersama kliennya. Mengenai hubungannya dengan Sophie sudah bisa dipastikan akan kandas. “Aku tidak tahu lagi harus berkata apa sama dia, Pa.” jawabannya cukup santai. Tapi, itu juga membuat Xavier cukup tertekan oleh pikirannya sendiri.
“Kamu kenapa tidak bisa menikahinya?”
“Karena cucu, Papa.” Jawaban itu ditelan sendiri oleh Xavier. Tidak bisa diungkapkan langsung kepada papanya. “Aku belum siap memiliki anak saja, Pa. Sedangkan Sophie ingin begitu menikah, kami tidak perlu menunda anak.”
“Kamu adalah contohnya, Xavier. Berapa banyak saudara kamu yang meninggal ketika masih kecil, itu yang harus kamu tahu. Soal anak, tidak ada yang prediksi.”
Itulah alas
