“Aku boleh tinggal di sini, Nek?”
Pertanyaan Liona seketika membuat neneknya langsung menatap dengan intens. Dia serius ingin keluar dari rumah itu. Tidak ada yang bisa dia pertahankan lagi. Toh juga dari awal dia memang sudah menjadi orang asing. Anak-anaknya yang merupakan garis keturunan keluarga itu, bukan Liona. Jadi, tidak ada salahnya jika dia keluar dari sana dengan cepat.
Neneknya langsung mendekati dan memeluknya. “Karena tempat pulang kamu cuman keluarga, Liona. Nggak usah harapin siapa pun. Kalau memang mau di sini, silakan! Tante kamu juga sudah bilang begitu sejak awal. Dia mau minta maaf atas apa yang dilakukan dulu. Dengan kejadian ini, semua keluarga kamu di sini menyalahkan diri sendiri. Om kamu juga mulai ngerasa bersalah. Andai kamu di sini, pasti semuanya nggak aka
