Fix, hari itu ... Selat beri nama: Ansel Dunia Malaka. "Mesti banget kayak gitu namanya?" "Kenapa? Jelek, ya?" Bukan. "Tapi aku rasa, cukup di aku dan kamu aja yang aneh-aneh namanya, anak kita nggak usah ikut aneh juga." "Apa nama yang aku kasih tadi itu aneh? Ansel, kan, berasal dari nama orang tuanya. Filosofinya dari kamu dan aku. Ana-Selat, hasilnya Ansel. Bagus, kok. Maknanya juga bagus." Sabar, Ana, sabar. Dan tatapan Ana super datar. Plis, deh! "Bukan itunya." "Terus?" "Dunia Malaka. Itu, kan, bisa diganti pakai nama-nama anak yang milenial dan general. Contoh ... Ansel Evano Ghifari. Keren, kan? Kekinian." Ana memberi masukan. Namun, Selat mengernyit. "Kok, nggak ada Malakanya?" "Ya, emang harus?" "Iyalah. Kamu aja ada nama Semesta di belakangnya, itu udah kayak marga