76. Momen yang Tak Diinginkan

1479 Kata

"Kok, sendiri?" Langit baru saja sampai di SM. "Nggak jadi mandi?" Itu semua pertanyaan Bang Awan. Mendengarnya, Langit mendengkus keras-keras. Tanpa Langit sadari, auranya suram sekali. "Berangkat sekarang, nih, Mas, Pak?" Untung saja ada Bambam yang menghampiri, Langit jadi nggak perlu jawab atau ditanya lebih lanjut lagi oleh abangnya. "Iya, sekarang aja." Fix, dia pun meminta Barga yang mengemudikan mobilnya. Langit merasa tak keruan sendiri. Ah, emosi, deh. Belum lagi, sisi lain hatinya bergemuruh ingin kembali pulang. Soalnya Kalia ditinggalkan dalam kondisi yang ... aduh. Gegas Langit hubungi ART, minta tolong untuk merapikan rumah dengan jaminan gaji lemburan. Pun, Langit hubungi Mama Lian. Iya, karena nggak mungkin kalau telepon Mami Rana, Nirwana, atau Rinai, bahkan ibu d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN