Bab 19. Dibalas dengan cara yang sama

1145 Kata

Happy Reading Julio menahan lengan Kania ketika istrinya itu akan meninggalkannya. Entah kenapa, tangannya tiba-tiba saja bergerak reflek, seolah mengikuti perintah otaknya yang sudah tidak tahan mendengar ucapan dari istrinya. Gerakan itu spontan, tanpa perencanaan, didorong oleh rasa frustasi yang meluap-luap. Ada gejolak dalam hatinya, sebuah pertanyaan besar yang menggantung dan menuntut jawaban. "Kenapa kembali? Bukankah kamu masih ada urusan di Bandung? Dan juga kekasihmu ada di sana, bukan?" Kekasih? Apa maksud Kania adalah Feya? Apakah selama ini Kania benar-benar menganggap mereka memiliki hubungan? Pikiran Julio berputar cepat, mencoba mencerna kata-kata Kania. Dia mengingat kembali interaksi-interaksinya dengan Feya. Mungkin dulu, sebelum Julio mengetahui bagaimana sikap Fe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN