Happy Reading Julio menatap Kania dengan tatapan yang sulit diartikan. Apakah wanita itu memang benar-benar sudah berubah, ataukah masih ingin bermain-main saja agar mendapatkan perhatian darinya. Udara di ruang rapat terasa begitu pekat dan menyesakkan. Bisik-bisik yang tak henti-hentinya terdengar di telinga Kania dan Julio bagaikan dengungan lebah yang mengganggu. Banyak di antara para pemegang saham yang hadir di sana melemparkan tatapan sinis dan mengejek keputusan Kania yang dianggap ceroboh, gegabah, dan terlalu berisiko. Mereka mencemoohnya karena berani membeli saham perusahaan yang sudah dinyatakan bangkrut dan terlilit hutang segunung. "Keputusan yang sangat bodoh!" bisik seorang pria paruh baya dengan jas mahalnya. "Dia pasti sudah kehilangan akal sehatnya," timpal