Bab 14. Julio Merasa Galau

1911 Kata

Happy Reading Kania menekan tombol intercom di mejanya, jari-jarinya mengetuk pelan permukaan meja yang dingin sembari menunggu. Ia memanggil Feya untuk datang ke ruangannya. Beberapa detik berlalu, pintu ruangan terbuka perlahan dan Feya melangkah masuk. Wajah Feya dihiasi senyum yang tampak dipaksakan. Kania memperhatikan dengan seksama, menyadari ketegangan yang terpancar dari sorot mata sekretarisnya itu. "Iya, Bu Kania. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Feya, suaranya terdengar sopan, namun tetap tidak bisa menyembunyikan nada terpaksa yang tersirat di dalamnya. "Kamu tahu 'kan kalau aku sangat mencintai suamiku?" tanya Kania, suaranya melembut, diwarnai dengan nada sendu yang dibuat-buat. Feya mengangguk cepat, tanpa ragu sedikit pun. Tentu saja Feya tahu, dia bahkan ingin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN