Bab 67. Kontraksi

1854 Kata

Happy Reading Ruang kerja Julio sore itu beraroma kopi dan kertas. Dinding kaca memantulkan cahaya jingga dari matahari yang mulai turun, memberi kesan hangat namun tetap kaku dan profesional. Amanda berdiri di depan pintu, menarik napas dalam. Dadanya berdebar tanpa alasan logis. Ia sudah berjanji pada diri sendiri—hari ini harus tenang. Tidak boleh terbawa perasaan. Namun begitu pintu terbuka, dan ia melihat Julio di balik meja dengan kemeja putih tergulung di siku, fokus pada berkas-berkas proyek, semua niat itu buyar seketika. “Silakan duduk, Amanda,” ucap Julio tanpa menoleh. Suaranya datar tapi tenang, khas pemimpin yang tahu persis apa yang ia lakukan. Amanda melangkah perlahan, duduk berhadapan dengannya. “Terima kasih, Pak.” Julio membuka map proyek. “Saya udah baca revisi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN