Happy Reading Malam di rumah Julio dan Kania berjalan seperti biasa. Setelah menutup jendela kamar dan memastikan semua lampu taman padam, Julio menarik Kania ke dalam pelukannya. Aroma sabun bayi dari kulit istrinya membuat dadanya terasa hangat. Kania menggumam pelan, separuh mengantuk. “Jul... bayi kita gerak lagi,” katanya, tersenyum sambil menatap perutnya. Julio menempelkan telapak tangannya di sana, dan memang—ada hentakan kecil. Ia terkekeh pelan. “Seolah dia tahu kita lagi bahagia.” Kania menguap kecil, menatap wajah suaminya dengan mata setengah terpejam. “Jangan lupa baca doa sebelum tidur.” Julio mengangguk, mengecup keningnya lembut. “Selamat tidur, sayang.” “Selamat tidur, cintaku.” Lampu kamar dipadamkan. Dalam keheningan malam itu, dua hati yang saling terpaut perl

