Happy Reading Malam di rumah besar kawasan Jakarta Selatan itu berjalan lembut, diterangi cahaya lampu taman yang jatuh di kolam ikan kecil di sisi teras. Di atas meja rotan, aroma sate Padang masih menggoda, menyisakan piring kosong dan tusuk bambu yang sudah tak berdaya. Kania bersandar di bahu Julio, jilbab pastel yang membingkai wajahnya tampak lembut diterpa cahaya kuning lampu. Ada ketenangan di matanya—sesuatu yang dulu, di masa lalunya, bahkan ia sendiri tak mengenalinya. “Enak banget,” katanya dengan nada manja, sambil mengusap perutnya yang membuncit tujuh bulan. “Sumpah, Jul, sate-nya pas banget. Kamu beli sendiri, kan?” Julio menatap wajah istrinya yang teduh, bibirnya tersenyum kecil. “Tentu. Aku udah hafal tempatnya. Katanya biar ada ceritanya buat anak kita nanti.” Kani

