Tuk ... Tuk ... Tuk ... Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Arka di kamarnya. Ia bangkit dan membukakan pintu ternyata mamanya. Persilakan mamanya masuk kemudian menutup kembali. Mega tersenyum kemudian ia memandang sekeliling kamar putranya. Meskipun sering melihat kamar Arka tetap masih kurang. Ia memutar badannya dan menatap putra satu-satunya. "Bagaimana hubunganmu dengan Velda?" Mega bertanya kepada Arka. "Biasa saja, Ma," jawab Arka lesu. "Biasa saja? Bukannya tadi siang kalian jalan berdua di mall?" "Mama tau dari mana?" Giliran Arka bertanya kepada mamanya. Mega bergabung duduk di samping putranya. Ia senyum kepada Arka lalu menatap putranya yang terlihat sangat tidak bersemangat. "Raiya yang memberi tahu kan saat dia dan rekan-rekan bisnis meeting kemudian tidak sengaj