Lira’s POV Kupandang bayanganku di cermin. Aku masih saja tak percaya bahwa sejak kemarin aku sudah menyandang status istri sah dari Elang Bagaskara. Kuamati jejak ciuman Elang di leherku. Kusingkap bajuku, ada juga di dadaku, di lengan, perut, paha, semalam dia mengecup semua bekas luka sayatan di tubuhku. Aku teringat dia pernah mengatakan jika aku menikah, di malam pertama, suamiku pasti akan kabur karena takut melihat bekas lukaku. Dan semua itu tidak terbukti. Aku tersenyum sendiri. Bermesraan dengan seorang laki-laki seperti yang semalam kami lakukan adalah pengalaman pertama untukku. Aku tak jua bisa melupakan sikap Elang yang begitu hangat dan romantis, jauh dari ekspektasi. Aku pikir dia akan bersikap menyebalkan seperti biasanya. Kuraba bibirku. Ciuman Elang masih bisa kurasaka

