Seperti janji Ceko, malamnya dia mengajak Alea melakukan perjalanan. Ke tempat di mana ada Ayah dan beberapa teman yang lain. “Ceko? Alea? Apa yang membuat kalian datang kemari?” tanya Ayah sambil melihat sekeliling. “Kami nggak diikuti Ayah. Kami aman,” kata Ceko sambil menyalami lelaki tua itu. “Masuklah,” ajak Ayah ke dalam rumah yang kali ini lebih bagus dari sebelum-sebelumnya. “Kalau kalian datang pasti ada yang penting. Sebelumnya, bagaimana kondisi Alea?” tanya Ayah sambil melirik ke arah Alea. Wanita itu tersenyum dan mengangguk sedikit pada Ayah. “Sudah normal Ayah.” Terlihat Ayah begitu terkejut sampai hampir kejengkang dari kursinya. “Imposible! Bagaimana mungkin!” desisnya tertahan. “Kenyataannya begitu Ayah. Saya mengingat semuanya.” “Apa kalian melakukan sesuatu? P