Waktu yang Tak Terbatas

1742 Kata

Hari itu, Alea terpaksa pulang lebih awal. Terlalu lama berada di bawah hujan ternyata tidak baik untuk kesehatan tubuhnya. Dingin membuat virus yang memang sudah bersemayam di dalam tubuh berkembang biak dengan cepat dan menyerang imun Alea yang sedang lemah. Meski tubuhnya mulai hangat diserang demam, tapi Alea tetap bisa tersenyum bahagia. “Kamu tinggal di sini?” tanya Ceko yang mengantar Alea pulang. Pandangannya menelisik seluruh ruangan. Tidak banyak barang di ruangan 3x4 meter itu. “Iya, berdua sama Bunda. Ini pilihan terbaik setelah keluar dari rumah Ayah.” “Pernah bertemu ayahmu setelah keluar dari rumah sakit?” Pertanyaan Ceko membuat Alea yang sedang mengeringkan rambut dengan handuk mendadak terdiam. Sekali pun tidak pernah terpikir olehnya untuk bertemu lagi dengan lelaki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN