"Kak, aku ingin bersama Mas Raja," kataku sambil berusaha menarik tanganku dari pegangan Kak Sagara. Aku menoleh ke belakang, melihat Mas Raja yang terduduk lesu di kursi tunggu dengan wajah sedih. Chery dan Papa Damian masih berusaha membujuk Mas Raja. "Kanaya, cukup! Aku ini kakak kamu, aku tidak akan membiarkan kamu disakiti pria b******k seperti Raja!" bentak Kak Sagara dengan wajah yang murka. Matanya yang biasanya lembut kini terlihat tajam, dan alisnya berkerut menahan amarah. Aku sedikit takut melihat ekspresi wajah Kak Sagara yang tampan namun penuh kemarahan. Kak Sagara kembali menarik tanganku agar aku meninggalkan rumah sakit. Tubuhku masih terasa lemas, dan aku berjalan dengan pelan di samping Kak Sagara. Tanpa aku sangka, Kak Sagara berjongkok di depanku, memberikan punggu