Wajah Kak Sagara menegang dengan alis yang menukik tajam, menunjukkan kemarahan yang memuncak. Kakakku langsung mencengkram kerah baju Mas Raja, hendak memberikan tinju ke wajah suamiku. "Sialan!" makinya dengan keras.
"Kak, jangan pukul Mas Raja," teriakku sambil berusaha memegang pergelangan tangan Kak Sagara agar melepaskan cengkraman tangannya dari kerah baju Mas Raja. Namun, Kak Sagara tidak bergeming, matanya tetap terpaku pada Mas Raja dengan otot leher dan wajah yang menonjol menandakan batas kesabaran Kak Sagara habis menghadapi Mas Raja.
"Cepat pukul!" tantang Mas Raja dengan senyum mengejek, menunjukkan keberaniannya untuk menghadapi Kak Sagara. Wajahnya terlihat menantang, dengan mata yang tajam dan bibir yang terkatup erat. Mas Raja sepertinya tidak takut dengan ancaman Kak
