Sesampainya di rumah, Mas Raja masih menunjukkan ekspresi dingin. Sus Mira membawa Prabu ke kamarnya, sedangkan aku menghampiri Mas Raja yang masuk ke dalam kamarnya tanpa mengatakan satu kata pun. "Mas, apa boleh aku masuk?" tanyaku karena pintu kamar setengah terbuka, berharap Mas Raja mengizinkanku untuk masuk. Mas Raja terlihat sedang duduk di pinggir ranjang dengan wajah yang terlihat lelah dan frustrasi. Dia hanya melirikku sekilas dengan mata yang sedikit merah, tapi aku memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamarnya. Ragu-ragu aku duduk di sampingnya, dan dia beberapa kali menghela napas berat, seperti sedang menahan sesuatu. "Aku akan menjual rumah ini," ucapnya begitu saja, dengan suara yang terdengar datar namun penuh dengan ketegangan. Aku sangat terkejut dengan keputusannya