Pagi ini, aku mengantar Mas Raja dengan berat hati, dia akan pergi ke luar kota untuk beberapa waktu. Kugendong Prabu, putra kami dan Mas Raja mencium pipi gembulnya dengan mata berkaca-kaca. Lalu, dia beralih mencium keningku dengan lembut. "Kanaya, aku tidak akan lama. Doakan bisnisku berhasil, kamu jaga diri dan tolong jaga putra kita," pesannya dengan suara yang penuh harapan. Aku merasakan beratnya perpisahan ini, karena selama menikah, dia jarang sekali pergi begitu lama. "Iya, Mas. Kamu hati-hati, jangan lupa sering meneleponku," kataku dengan suara yang sedikit bergetar. Mas Raja tersenyum dan mengangguk. "Tentu saja, setelah aku sampai. Aku akan menelepon kamu," ucapnya dengan janji yang membuatku merasa sedikit lebih tenang. Lalu, Mas Raja pamit dan masuk ke dalam mobil mewa