Aku menatap Kak Sagara dengan mata yang penuh harapan, berharap kakakku akan memberitahu aku Mas Raja baik-baik saja. Namun, ekspresi sedih di wajah Kak Sagara membuatku merasa ada sesuatu yang tidak beres. Aku menahan napas, menunggu kabar dari Kak Sagara tentang keadaan Mas Raja. "Kanaya, kamu tenang dulu. Aku sedang mencari tahu keadaan Raja, nanti kita tunggu kabar dari orang suruhanku. Lebih baik kamu fokus pada penyembuhan Prabu." Kak Sagara berkata dengan suara yang lembut, sambil membimbingku ke sofa. Aku melihat Prabu yang masih tertidur pulas, mungkin efek obat yang diberikan oleh dokter. Pantas saja setelah Mas Raja pergi, Prabu langsung menangis. Dia sudah merasakan papanya akan mengalami musibah. Air mataku mengalir semakin deras, dan aku tidak bisa membayangkan Mas Raja p