Bab 17. Diselamatkan Dewa Penolong

1299 Kata

Mas Raja memegang bahuku dengan lembut, dia memiringkan kepalanya dan tatapannya terpaku ke bibirku dengan mata yang penuh gairah. Pelan dia dekatkan wajahnya hendak menciumku, tapi kupalingkan wajahku dengan cepat, tidak ingin merasakan sentuhan bibirnya. Bayangan adegan Mas Raja saling memanggut bibir satu sama lain dengan Viora membuatku merasa mual dan jijik. Aku masih sakit hati dan tidak bisa memaafkannya dengan mudah. Kudorong dadanya dengan keras, sontak membuat wajah Mas Raja berubah kecewa. Matanya yang sebelumnya penuh nafsu kini sedih, dia menatapku dengan mata yang tidak percaya. "Maaf, Mas. Aku sedang datang bulan," kataku bohong. Mas Raja menghela napas berat, wajahnya terlihat frustrasi dan kecewa. Aku yakin dia pasti tidak hanya minta ciuman saja, pasti akan minta le

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN