Neo hanya bisa mengelus d**a ketika Kin menutup keras pintu kamarnya. Dengan menghela nafas berat ia berbalik dan berjalan melewati koridor kamar yang mewah itu. Dia masuk ke kamarnya, lalu berjalan ke balkon untuk merasakan angin malam yang begitu segar. Dia rindu rumahnya, dia rindu suasana dimana ia dan keluarganya berkumpul, dia rindu berkumpul dengan Kin dan Ael, dia rindu harus mendatangi dua lapisan kasta untuk bertemu sahabatnya. Dia merindukan semua itu. Baru saja ia ingin memejamkan mata untuk menikmati alam yang membosankan, tiba-tiba angin berhembus kencang dengan sangat galak. Pepohonan bergerak-gerak sesuai dengan irama emosi si pembawa angin tersebut. Neo menghela nafas berat sebelum ia berlari ke atap kastil. Dia tau Ael tak akan mau datang dari pintu depan, karna pintu