Akh!
Kana tak tahu benar atau salah desahan yang dia buat. Dia mendesah sembari mengusap bibir Dylan yang basah oleh darah dengan tisu. Saat itu Kana ada di samping Dylan dengan tubuh condong ke depan.
"Mas apakah benar desahan yang kubuat?" Posisi wajah Kana kini berhadaban dengan wajah Dylan dalam jarak dekat.
Sontak, Dylan membeku dengan pertanyaan itu. Bagaimana dia bisa menjelaskan bila dia sendiri juga belum pernah mengalami ini. Ralat! Tepatnya dia belum pernah membuat seorang wanita mendesah karena dirinya. Tepat tidaknya desahan itu, dia tidak tahu. Ia nilai itu berdasarkan feeling saja.
"Sepertinya kurang pas. Coba mendesah lebih dalam" Muka Kana seketika memerah saat kembali mengeluarkan desahan.
Akh ...!
"Apakah ini sudah benar, Mas?" lirih Kana berbisik di telinga Dyl
