Dylan kemudian segera merogoh ponsel keluar dari balik saku bajunya. "Ayah, yang menelepon, Mas?" Kana penasaran. Karena biasanya Hasan selalu menelepon Dylan, meminta mereka berdua untuk pulang. "Bukan, bukan ayah yang menelepon, tapi yang lain. Sebentar, aku terima dulu." Dylan tidak menjauh dari Kana. Dia menerima telepon di sampingnya. Sengaja, agar wanita itu mendengar percakapannya. Karena ia lihat Kana penasaran. Telepon merupakan panggilan dari informan yang dipekerjakannya untuk mengawasi Suci. Informan yang dipanggilnya tadi tentu mempunyai anak buah dan dia tidak bekerja sendiri. Dia juga mengerahkan anak buahnya untuk membantu pekerjaannya. Informan itu mengabarkan bila saat ini melihat pergerakan Suci. Dia melaporkan saat ini wanita itu sedang keluar rumah namun tidak menuj

