Milikmu Selamanya

1159 Kata

"Bangun, Tuan Putri. Katanya ingin mengantarkanku ke Bandara, lupa ya?" Davin mengecup pipi wanita yang masih damai dalam tidurnya itu. Merasakan sentuhan Davin, gadis itu segera membuka mata. Selena meregangkan tubuhnya. Dia merasa baru beberapa menit memejamkan mata ternyata hari sudah pagi. Gadis itu mengerjapkan matanya berulang kali, memastikan kalau yang dia lihat adalah Davin. Lelaki itu sangat tampan dengan kemeja hitam yang dikenakannya. "Hmmh, aku pikir cuma mimpi. Ternyata kamu benar-benar akan pergi, Vin. Baiklah, kalau begitu aku pulang terlebih dahulu. Mandi dan bersiap. Aku janji tidak akan lama." Selena segera turun dan berjalan gontai melalui pintu belakang. Davin segera membereskan tempat tidurnya sambil menunggu Selena siap. Wangi parfum wanita itu masih melekat di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN