Aldrich berdiri di depan pintu kamar Yara sudah cukup lama. Tubuh kekar terbalut jas hitam mengkilat bersandar di kusen pintu dengan tangan terlipat di d**a sembari menatap tajam ke sosok lemah yang tengah mengunyah setangkup roti dengan ekspresi tak berdaya. Tadi, ia sempat mendapat laporan dari Ped jika Yara menolak untuk sarapan, membuatnya segera bergegas mendatangi gadis itu. Hanya sedikit kata dari Aldrich membuat Yara tidak bisa berkutik dan mengikuti keinginannya. "Jika kau berperilaku baik seperti ini maka aku akan senang." Perlahan Aldrich melangkah menuju sofa dalam kamar kemudian berdiri di depan Yara yang tengah menelan air putih. Pria itu menunduk sedikit mengangkat dagu Yara hingga gadis itu mendongak dan tatapan mereka bertemu. Perlahan tapi pasti Aldrich mulai men