Aldrich menatap bayi mungil yang berada di dalam dekapan Yara. Istrinya itu memaksa agar ia bisa menggendong putra mereka yang baru lahir setelah dua jam beristirahat. Aldrich tidak akan memberi Yara izin untuk menggendong buah hati mereka jika Yara tak beristirahat dulu selama dua jam. Total waktu yang digunakan Yara untuk beristirahat sudah tiga jam bersamaan dengan waktu tidurnya setelah melahirkan tadi. "Kau akan memberinya nama apa?" Yara menatap Aldrich yang duduk di samping tempat tidur. Sementara yang di tatap memilih menatap wajah putra pertama mereka sambil berpikir nama apa yang cocok untuk putra mereka. "Arthur Kenzove Syegavano." Senyum Yara mengembang mendengar nama yang disebutkan oleh suaminya. Yara bersyukur sang suami ternyata mau memberi nama untuk putra mereka.