Langkah kaki terdengar menggema di penjuru ruangan bernuansa gelap. Menambah kesan seram bagi orang-orang yang mendengar terlebih lagi saat ini jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Pemilik langkah kaki yang tak lain adalah Aldrich Syegavano terlihat berbelok ke koridor yang terletak di sebelah kanan. Aldrich hanya seorang diri tanpa ditemani oleh siapa pun. Sebenarnya Aldrich jijik jika harus bertatapan langsung dengan wanita itu, namun ia harus melakukan kunjungan ke tempat ini untuk memastikan jika wanita itu hidup dalam penderitaan. Langkahnya berhenti tepat di sebuah sel tahanan berukuran kecil dan membuat satu orang yang tengah menundukkan kepalanya seketika itu mendongak menatap Aldrich dengan mata membulat sempurna. "Nak? Kau disini ingin membebaskan ibumu?" Senyum Melisa me