Dua hari Yara berada di dalam rumah sakit, akhirnya ia bisa menghela napas lega karena bisa pulang ke rumah. Rumah? Bolehkah Yara menyebutnya dengan rumah? Tempat yang selama beberapa waktu ini menjadi tempatnya berteduh dan hidup bersama Aldrich. Yara melangkah pelan menyusuri jalan dengan suasana gelap yang mengiringi setiap langkahnya. Sementara di sampingnya, Aldrich dengan tenang merangkul pinggang mungil istrinya yang semakin mengecil. Pikiran Aldrich masih berkelana mengingat apa yang dikatakan dokter tadi. Dokter mengatakan jika Yara tengah hamil. Usia kandungannya sudah memasuki angka 21 hari yang artinya sudah tiga minggu. Dokter berpesan agar ia menjaga Yara dengan hati-hati karena kandungan Yara terlalu lemah dan bersyukur tidak terjadi apa-apa pada janin yang dikan