Yara membuka kelopak matanya ketika cahaya matahari menyengat menerpa tubuhnya. Gadis cantik dengan tampilan kumal itu mendongak dan menatap sekeliling yang terlihat seperti hutan belantara. Yara mengernyit. Ia tidak mengenali tempat ini. Tapi, setidaknya ia bersyukur karena masih bisa menghirup udara segar. Yara dengan susah payah mengeluarkan tubuhnya yang masih terandam di dalam air sungai karena ternyata ia hanya menggantung setengah tubuh atasnya di tepi sungai dan setengah tubuh bawahnya berada di dalam air. Tubuh Yara sakit semua, namun ia tetap meneruskan langkahnya mencari tempat yang nyaman untuknya. Kaki yang pernah tertancap beling tidak seberapa sakit lagi. Tapi, pundaknya masih terasa nyeri. Yara menyentuh perutnya yang terasa perih karena sudah terlalu lama tida