Bab 52

1115 Kata

Aldrich dan rombongannya berjalan menuju arah pohon yang ditunjuk oleh pengawal tadi. Pohon yang terletak di sisi kiri sungai itu tampak besar dan menjulang tinggi. Letaknya tak begitu jauh dari posisi sungai sehingga tidak membutuhkan waktu lama, mereka tiba di pohon yang dimaksud. "Ini?" Sen bergidik ngeri ketika melihat sosok perempuan yang tengah bersandar di pohon dengan luka parah di sekujur tubuhnya. Tak lupa juga dengan darah yang mengalir di wajahnya hingga menutupi wajah perempuan itu. Tapi Sen dan Aldrich tahu jika perempuan itu bukan lah Yara. Yara memiliki rambut hitam panjang bergelombang, sementara perempuan yang tergeletak di pohon itu jelas bukan Yara. Rambut istri dari Aldrich Syegavano itu tidak mungkin berubah warna menjadi pirang hanya dalam dua hari. "Me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN